Sejarah UDINUS

Universitas Dian Nuswantoro mempunyai sejarah perjalanan yang panjang. Pada tahun 1986, diawali dengan pendirian sebuah lembaga kursus komputer IMKA yang berlokasi di kota Semarang. Karena kegigihannya dalam membuka dan menciptakan peluang pasar serta ketahanannya dalam menghadapi pelbagai rintangan, IMKA berhasil tumbuh dan berkembang serta menyebar ke pelbagai kota di Pulau Jawa, seperti halnya di kota Semarang, Surakarta, Yogyakarta, Surabaya, Bandung dan Jakarta.
Disamping itu, karena mutu dan kualitas pendidikannya, IMKA kemudian diangkat sebagai Ketua Subkonsorsium Komputer, Pengawas dan Penguji Ujian Nasional Pendidikan Komputer. IMKA juga berhasil meraih akreditasi dari NCC-London ( The National Computing Centre ), dimana dengan akreditasi ini, IMKA mempunyai kewenangan untuk mengajar dan menerbitkan International Certificate.

Ahli-ahli komputer dari IMKA ditambah sekelompok ilmuwan kemudian mendirikan Yayasan Dian Nuswantoro. Berdasar SK Mendikbud No. 0686/O/1990 tanggal 12 Desember 1990 Yayasan ini diperkenankan menyelenggarakan Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Dian Nuswantoro yang dikenal dengan nama AMIK Dian Nuswantoro. Kuliah pertamanya diikuti oleh 54 Mahasiswa

Wawasan keyakinan bahwa pendidikan tinggi harus dikembangkan ke arah suatu sistem demi kepentingan nasional telah mendorong pihak Yayasan untuk merumuskan serangkaian kebijakan mengenai perubahan bentuk dari Akademi menjadi Sekolah Tinggi, dan kemudian berdasar SK MENDIKBUD No. 10/D/O/1994, tertanggal 3 Maret 1994, AMIK Dian Nuswantoro secara resmi berubah bentuk menjadi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer ( STMIK Dian Nuswantoro ).

Kini pada tahun 2001, STMIK Dian Nuswantoro menempati kampus seluas 20.000 m2dengan berbagai bangunan megah, laboratorium komputer yang sedemikian lengkap dan canggih, memiliki mahasiswa aktif lebih dari 8.000 orang, dan telah meluluskan 806 Sarjana Komputer serta 2.591 Ahli Madya Komputer. Tanpa adanya suatu prestasi, tak mungkin semua itu dapat diraih dalam waktu yang sedemikian singkat.
Pengembangan program pendidikan terus berlanjut, dan pada tanggal 27 Juni 2000, berdasar SK Mendikbud Nomor 210/DIKTI/Kep/2000, status kedua program studi, yaitu Manajemen Informatika dan Teknik Informatika untuk Jenjang Strata-1, dinaikkan secara bersama menjadi Disamakan. Sekali lagi, pada tanggal 10 Agustus 2000, berdasar SK bernomor: 019/BAN-PT/Ak-IV/VIII/2000, Kedua program studi yaitu Manajemen Informatika dan Teknik Informatika untuk Jenjang Strata-1, memperoleh status Terakreditasi
Disamping bidang Komputer, Yayasan Dian Nuswantoro juga melangkah kebidang lain. Tanggal 22 Februari 1999, berdasar Surat Keputusan Mendikbud bernomor SK. No. 26/D/O/99, Dian Nuswantoro mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi atau dikenal sebagai STIE Dian Nuswantoro. Didalam STIE Dian Nuswantoro terdapat Program Studi Manajemen yang memiliki Jenjang Strata-1 dan Diploma-3, Program Studi Akuntansi memiliki Jenjang Strata-1 dan Diploma-3, serta Program Studi Perpajakan dengan Jenjang Diploma-3.
Kemudian pada tanggal 15 Maret 2000, Yayasan Dian Nuswantoro mendirikan Sekolah Tinggi Bahasa Asing Dian Nuswantoro yang lebih dikenal dengan nama STBA Dian Nuswantoro. Pendirian STBA Dian Nuswantoro ini disyahkan dengan terbitnya Surat Keputusan Mendikbud bernomor No. 27/D/O/2000. STBA Dian Nuswantoro memiliki Program Studi Bahasa Inggris untuk Jenjang Strata-1 dan Diploma-3, Progam Studi Bahasa Jepang untuk Jenjang Diploma-3 dan Program Studi Bahasa Cina Jenjang Diploma-3.

Sejalan dengan STMIK Dian Nuswantoro, maka perkembangan mahasiswa STIE Dian Nuswantoro dan STBA Dian Nuswantoro juga mendapat sambutan yang sangat menggembirakan dari masyarakat. Mahasiswa angkatan pertama STIE Dian Nuswantoro yang berhasil direkrut pada penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 1999/2000, mencapai 187 orang dan pada tahun ajaran 2000/2001, STIE Dian Nuswantoro berhasil merekrut 359 orang. STBA Dian Nuswantoro untuk tahun ajaran 2000/2001 berhasil merekrut mahasiswa angkatan pertama sejumlah 466 orang.
Yayasan Dian Nuswantoro ditambah dengan sekelompok dokter dan ahli kesehatan, kemudian mendirikan Yayasan Lintang Nuswantoro. Yayasan ini kemudian mendirikan Sekolah Tinggi Kesehatan Lintang Nuswantoro yang kemudian dikenal dengan nama STKES Lintang Nuswantoro yang merupakan sekolah tinggi kesehatan pertama di-Indonesia. Pendirian STKES Lintang Nuswantoro ini disyahkan dengan terbitnya Surat Keputusan dari Mendikbud bernomor No.103/D/O/2000 tanggal 7 Juli 2000.
STMIK, STIE, STBA, STKES Dian Nuswantoro bergabung menjadi UNIVERSITAS, penggabungan tersebut berdasar SK Menteri Pendidikan Nasional Indonesia No. 169/D/O/2001 tanggal 30 Agustus 2001.
UNIVERSITAS Dian Nuswantoro kini memiliki 5 Fakultas :
  1. Fakultas Ilmu Komputer perubahan dari STMIK
  2. Fakultas Ekonomi perubahan STIE
  3. Fakultas Bahasa dan Sastra perubahan dari STBA
  4. Fakultas Kesehatan Masyarakat perubahan dari STKES , serta
  5. Fakultas Teknik yang merupakan Fakultas Baru dengan Program Studi Teknik Elektro.
SK Universitas diterimakan oleh DIRJEN DIKTI Prof. Satrio Sumantri Brojonegoro kepada Ketua Yayasan Dian Nuswantoro Ibu Tri Rustanti, B.Sc. dan Rektor Bp. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom. setelah ditandatangani bersama di Jakarta Senin, 3 September 2001.

Sesuai dengan konsep kebersatuan, maka semua unsur yang ada, dimana masing-masing unsur telah membuktikan potensi dan kemanfaatannya bagi masyarakat luas, serta kemudian ditambah lagi dengan unsur teknogi dan unsur pasca sarjana bagi pendidikan komputer, digabung menjadi satu kekuatan baru dan satu potensi baru, Universitas Dian Nuswantoro. Bersatu Kita teguh bercerai kita runtuh.

Sumber: dinus.ac.id

Comments